Ini
kisah yang terjadi di bawah langit New York...
Tentang
harapan yang muncul di tengah keputusasaan...
Tentang
impian yang bertahan di antara keraguan...
Dan
tentang cinta yang memberikan alasan untuk bertahan hidup.
Awalnya
Alex Hirano lebih memilih jauh-jauh dari gadis itu -malaikat kegelapan yang membuatnya
cacat. Kemudian Mia Clark tertawa, dan Alex bertannya-tanya bagaimana ia bisa
berpikir gadis yang memiliki tawa secerah matahari itu adalah malaikat
kegelapan.
Awalnya,
mata hitam yang menatapnya dengan tajam dan dingin itu membuat Mia gemetar ketakutan
dan berharap bumi menelannya detik itu juga.
Kemudian
Alex Hirano tersenyum, dan jantung Mia yang malang melonjak dan berdebar begitu
keras sampai-sampai Mia takut Alex bisa mendengarnya.
My Review
Ketika
Ray Hirano ingin mnegenalkan pujaan hatinya kepada sang kakak, tak disangka
malah menjadi hari paling sial bagi Alex Hirano. Mia Clark tak sengaja
tersandung karpet dan jatuh dari tangga sehingga menimpa Alex, Mia tidak
apa-apa, yang menjadi masalah adalah tangan Alex terluka. Mungkin tidak terlalu
menjadi masalah kalau saja Alex bukan seorang pianis yang sangat terkenal
dimana minggu depan akan mengadakan sebuah konser. Alex tidak mau berurusan
dengan Mia lagi, tidak ingin berdekatan, takut kalau tangan yang satunya dan
kedua kakinya menjadi korban selanjutnya.
Karena
merasa bersalah, Mia ingin menebus kesalahannya yaitu menjadi tangan Alex yang
terluka, bahkan dia mau menjadi pesuruh, penggurus rumah sampai tangan Alex
bisa digerakkan lagi. Awalnya Alex keberatan, dia bersikeras tidak mau berdekatan
dengan Mia tapi karena tekad Mia yang tidak mau kalah, Alexpun menyetujui kalau
Mia sebagai 'babunya'. Dimulai dari membuat kopi setiap pagi (walau Alex tidak
mau mengakuinya, dia sangat suka kopi buatan Mia), memasak, membersihkan rumah,
sampai mengantarkan Alex ketempat yang ingin dia tuju. Alex masih bersikap
ketus pada Mia, suka memerintah seenaknya dan Mia pun sudah kebal. Seperti
peribahasa orang Jawa, "witing tresno jalaran soko kulino" sikap Alex
lama-lama melunak. Dia suka memperhatikan Mia diam-diam, tahu lebih banyak
tentang Mia daripada adiknya, suka merindukannya kalau lama tidak bertemu, dan
uring-uringan kalau sedang marah. Lalu bagaimana dengan perasaan Mia sendiri?
Dia masih tetap sama, tersenyum pada semua laki-laki, tapi ibu Alex menemukan
suatu perbedaan ketika Mia berhadapan dengan Alex, tatapan matanya tidak sama
dengan tatapan yang diberikan kepada laki-laki lain.
"Sungguh, bukan hanya sentuhan laki-laki
itu yang berakibat buruk bagi jantung Mia, tetapi senyumnya juga. Bagaimana
ini?" - hal. 159.
Tema
yang diambil penulis sudah umum, sudah banyak versi hanya saja perbedaannya
adalah penulis 'menghidupkan' karakter para tokoh, itulah kelebihan dari buku
ini, penulis bermain perasaan. Berkat karakter tokohnya, kita serasa terhipnotis
membaca buku ini, tidak bisa lepas, saya benar-benar terpikat pada sosok Alex
Hirano, ya, dia adalah magnet buku ini. Dia introvert, suka menyendiri dengan
pianonya, kadang dia sinis dan bisa terlalu cuek. Kelebihan orang seperti itu
adalah walau diam, dia menjadi seorang pengamat, itulah yang dia lakukan kepada
Mia. Bersikap seenaknya sendiri pada Mia tapi disisi lain dia juga sangat
memperhatikan Mia.
Mia, walaupun dia mempunyai kekurangan, dia tetap berusaha agar terlihat kuat, tidak ingin orang lain mengetahui kekurangannya, khawatir padanya. Dia juga mempunyai passion, dunia tari yang tidak akan pernah bisa ditinggalkannya. Dia juga sangat sabar, terlebih menghadapi Alex.
Mia, walaupun dia mempunyai kekurangan, dia tetap berusaha agar terlihat kuat, tidak ingin orang lain mengetahui kekurangannya, khawatir padanya. Dia juga mempunyai passion, dunia tari yang tidak akan pernah bisa ditinggalkannya. Dia juga sangat sabar, terlebih menghadapi Alex.
Alex
tak tahu kenapa ia melakukannya, tetapi ketika melihat kepala Mia terkulai
miring seperti itu, ia perlahan-lahan bergeser lebih dekat ke arah Mia, lalu
dengan satu tangan, ia meraih sisi kepala Mia dan mendorongnya dengan hati-hati
sampai bersandar dibahunya.
"Mia Clark, kau ini benar-benar merepotkan." gumamnya pelan. Tetapi ia tidak bisa menjelaskan kenapa ketika kepala Mia bersandar dibahunya, segalanya terasa benar.
"Mia Clark, kau ini benar-benar merepotkan." gumamnya pelan. Tetapi ia tidak bisa menjelaskan kenapa ketika kepala Mia bersandar dibahunya, segalanya terasa benar.
Saya
tidak akan banyak bicara tentang betapa spesialnya Alex, tapi saya akan menunjukkan
perkataannya yang membuat mata saya berkaca-kaca, basah melihat betapa besar
rasa sayang, khawatir, dan perhatiannya kepada Mia yang secara diam-diam dia
rasakan.
"Setiap
kali kondisinya memburuk dan dia hampir tidak bisa berjalan, aku bisa merasakan
rasa frustasinya dan aku berharap aku bisa memberikan seluruh tenagaku
kepadanya," lanjut Alex, masih dengan nada serak dan pandangan menerawang
yang sama. "Setiap kali dia mendapat serangan dan menangis menahan sakit,
aku berharap bisa menggantikannya dan mengambil semua rasa sakit itu darinya
supaya dia tidak perlu merasakan rasa sakit sedikit pun." Alex menelan
ludah lagi. "Dan ketika dia jatuh pingsan, aku berani bersumpah aku
merasakan jantungku berhenti berdetak dan ketakutan besar, yang belum pernah ku
kenal. Seluruh diriku terasa lumpuh. Pada saat seperti itu aku mulai
membayangkan kemungkinan terburuk, lalu aku sadar aku sama sekali tidak
bersikap menerima kemungkinan terburuk. Dan kesadaran itu membuat ketakutan
yang sudah ada berlipat ganda."
"Tapi aku tidak bisa menunjukkan
kelemahan seperti itu dihadapannya. Dia membutuhkan seseorang yang bisa
mendukungnya, seseorang yang bisa membantunya ketika dibutuhkan, yang bisa
diandalkan, seseorang yang bisa meyakinkannya bahwa segalanya akan baik-baik
saja." Alex menoleh ke arah Ray dan tersenyum samar. "Jadi kuputuskan
aku harus menjadi seorang seperti itu."
Siapa
yang nggak akan luluh sama Alex coba? Saya tambahkan lagi bagian yang membuat
hati saya ikut miris membacanya.
Walaupun
Mia menolak menemuinya, alex tetap datang ke rumah sakit setiap hari. Ia tidak
tahu apalagi yang bisa dilakukannya selain itu. Ia hanya ingin berada di dekat
Mia. Walaupun saat ini gadis itu tidak mengakui keberadaannya dan
mengabaikannya, setidaknya Alex bisa duduk di luar kamar Mia dan itu berarti ia
masih berada di dekat Mia.
"Kalau kau tidak mau berbicara denganku,
tidak apa-apa," lanjutnya. "Kalau kau tidak mau aku berbicara padaku,
itu juga tidak apa-apa. Tapi tolong jangan menghindariku. Biarkan aku di sini
bersamamu."
"Mungkin kau tidak membutuhkanku. Tapi
aku membutuhkanmu."
Tips waktu membaca buku ini adalah: siapkan
sapu tangan untuk menghapus air mata dan ingusmu.
Mungkin sudah banyak yang tahu ending dari cerita ini (apesnya saya tidak sengaja membaca spoiler seseorang) tapi jangan dilihat bagaimana akhirnya, tapi lihat bagaimana Alex mulai berubah, merasakan bahagia, sedih, cemburu terhadap Mia, menjadi agak posesif pada Mia, memaksa Mia menginap karena dia terlihat sakit, setiap pagi menunggu kopi buatan Mia, memainkan lagu Sunshine Becomes You atau Thinking of Clark untuk Mia, menggandeng tangan Mia ketika memasuki toko kue, memaksa Alex membeli pohon natal, melihat kebersamaan mereka, melihat mereka tersenyum bersama, itulah yang terpenting.
Di waktu natal, mereka saling bertukar kado, Alex memberi Mia boneka beruang yang sangat besar dan Mia memberi Alex "Voucher Permintaan Kepada Mia Clark" dimana Alex bisa mengajukan tiga permintaan kepada Mia, asalkan yang masih masuk akal dan tidak melanggar hukum. Apa saja permintaan Alex? temukan sendiri
Ilana Tan benar-benar pandai memainkan perasaan pembaca, nggak heran waktu pre order aja udah cetak ulang. Setelah membaca tetralogi empat musimnya (yang seri terakhir belum) saya sedikit memahami gaya penulisan penulis, sedikit berbau Asia, hehehe. Agak mirip korama juga sebetulnya tapi dia mampu membuat cerita berbeda dari kebanyakan, contohnya saja dibuku ini dengan memainkan karakter para tokohnya.
Di setiap kesedihan, selalu ada kebahagian yang terselip.
Buku ini sangat cocok untuk dibaca oleh pecinta romance khususnya metropop, penyuka cowok yang cuek, sinis tapi sangat perhatian, rela berkorban apa saja demi wanita yang dicintainya. Yah, pokoknya recomended banget buku ini.
Mungkin sudah banyak yang tahu ending dari cerita ini (apesnya saya tidak sengaja membaca spoiler seseorang) tapi jangan dilihat bagaimana akhirnya, tapi lihat bagaimana Alex mulai berubah, merasakan bahagia, sedih, cemburu terhadap Mia, menjadi agak posesif pada Mia, memaksa Mia menginap karena dia terlihat sakit, setiap pagi menunggu kopi buatan Mia, memainkan lagu Sunshine Becomes You atau Thinking of Clark untuk Mia, menggandeng tangan Mia ketika memasuki toko kue, memaksa Alex membeli pohon natal, melihat kebersamaan mereka, melihat mereka tersenyum bersama, itulah yang terpenting.
Di waktu natal, mereka saling bertukar kado, Alex memberi Mia boneka beruang yang sangat besar dan Mia memberi Alex "Voucher Permintaan Kepada Mia Clark" dimana Alex bisa mengajukan tiga permintaan kepada Mia, asalkan yang masih masuk akal dan tidak melanggar hukum. Apa saja permintaan Alex? temukan sendiri
Ilana Tan benar-benar pandai memainkan perasaan pembaca, nggak heran waktu pre order aja udah cetak ulang. Setelah membaca tetralogi empat musimnya (yang seri terakhir belum) saya sedikit memahami gaya penulisan penulis, sedikit berbau Asia, hehehe. Agak mirip korama juga sebetulnya tapi dia mampu membuat cerita berbeda dari kebanyakan, contohnya saja dibuku ini dengan memainkan karakter para tokohnya.
Di setiap kesedihan, selalu ada kebahagian yang terselip.
Buku ini sangat cocok untuk dibaca oleh pecinta romance khususnya metropop, penyuka cowok yang cuek, sinis tapi sangat perhatian, rela berkorban apa saja demi wanita yang dicintainya. Yah, pokoknya recomended banget buku ini.
Casino no deposit bonus codes | GAMBLERSNO!
BalasHapus› casino-no-deposit-casino-no goyangfc.com › casino-no-deposit-casino-no You can also play https://jancasino.com/review/merit-casino/ slot games on slot machine games at https://septcasino.com/review/merit-casino/ one of gri-go.com the many online https://access777.com/ casino sites, such as the casino.com.